Sensor thermal atau sering disebut
sensor suhu, karena sensor ini bisa mengukur suhu panas atau dingin. Sensor thermal
telah banyak digunakan atau diaplikasikan di berbagai alat yang pada intinya
mengatur suhu atau mengindikasikan suhu suatu alat agar mempermudah manusia
untuk menggunakan sebuah alat. Banyak sekali contoh sensor thermal yang ada
saat ini, seperti bimetal, termistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo dioda
dan masih banyak lagi. Contoh- contoh tersebut memiliki karateristik atau
sifat-sifat yang berbeda. Dan tentu nantinya pengaplikasiannya memiliki porsi
yang berbeda-beda menurut ke mampuan atau sifat masing-masing sensor thermal.
Seperti bimetal dua plat memiliki
muai panjang berbeda yang digabungkan menjadi satu, kemudian ada termistor,
sebuah sensor yang digunakan untuk mengukur suhu, kemudian ada termokopel yang
pada intinya karakteristiknya sama dengan termistor, yaitu untuk mengukur suhu.
dan contoh-contoh yang lainnya masih banyak. Jika dilihat karakteristik sebuah
termokopel, bisa dibuat sebuah alat seperti termometer. Yang notabene termometer
fungsinya untuk mengukur suhu, jadi sebuah alat jika di tempelkan sebuah termometer
kita tahu berapa suhu alat tersebut.
Untuk waktu sekarang kita dituntut
untuk menggunakan alat yang begitu modern, dengan ini sebuah termometer yang dirancang
kurang menarik lambat laun akan menghilang, jadi kita bisa menggunakan thermometer
digital yang seperti kita tahu tampilan dan ketepatan pembacaan akan lebih
tepat dibanding termometer biasa.
termometer digital menggunakan sensor termokopel
Pada umumnya Termometer digital
menggunakan sensor termokopel karena memungkinkan mampu membaca perubahan nilai
tahanan dengan sangat baik. Serta, termokopel biasa digunakan berupa 2 buah
kabel dari jenis logam yang berbeda. Dengan garis besar alat thermometer digital
memilki cara kerja yang sederhana, yakni memanfaatkan bentuk karakteristik
antara temperature dengan voltase (tegangan). Didalam thermometer biasanya
terdapat alat berupa sensor termokopel, komparator, analog, display dan decober
display.
Cara penggunaannya pun terbilang
mudah, sebelum menggunakannya kita harus terlebih dahulu mengkalibrasi untuk
mempertahankan tingkat akurasi dari suhu yang iningin diukur. Kalibrasi bisa
dengan manual atau otomatis, tapi biasanya menggunakan cara otomatis karena
lebih mudah dalam penggunaan dan lebih fleksibel.
Sering kita jumpai makan disebuah
restoran atau dirumah sekalipun, kita pasti merasakan panasnya sebuah makanan
yang baru dimasak kemudian langsung dihidangkan, hal itu dapat membuat lidah
kita jika memakan makanan panas akan terasa sakit, dan parahnya kita tidak tahu
makanan itu masih panas atau hangat dan tentunya harus lidah kita terlebih
dahulu untuk mencobanya. Dengan kejadian tersebut sebenarnya kita bisa membuat
alat berupa mangkok atau piring yang dipasang sebuah termometer digital, jadi
kita tidak harus mencicipi terlebih dahulu makanan tersebut, tinggal kita
melihat angka yang ditujukan di thermometer digital, sehingga kita tahu kapan
makanan ini bisa di makan.
Cara kerjanya ketika makanan yang baru dimasak
dihidangkan di mangkok thermometer untuk mengetahui suhu makanannya tinggal
dikalibrasi terlebih dahulu thermometer kemudian alat termometer akan
menunjukan suhu sebuah makanan tersebut. Jadi kita tahu kapan harus memakan
makanan tersebut tanpa di cicipi atau di rasakan terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar