Resistor
Resistor
adalah komponen elektronika dasar yang digunakan untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor
bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon . Dari hukum
Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm
atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).
1.
Fungsi Resistor
Resistor pada umumnya berfungsi
sebagai penghambat arus listrik atau sebagai pengatur dalam membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor
menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun
fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :
1.
Resistor berfungsi sebagai pembagi arus
2.
Resistor berfungsi Sebagai pembatas / pengatur arus
3.
Resistor berfungsi Sebagai penurun tegangan
4.
Resistor berfungsi Sebagai pembagi tegangan
5.
Resistor berfungsi Sebagai penghambat aliran arus listrik.
2. Jenis-Jenis Resistor
Bila dilihat berdasar nilainya,
maka komponen ini bisa dibagi menjadi tiga jenis yaitu
Fixed
Resistor yaitu
resistor yang memiliki nilai hambatan tetap.
Variable
Resistor yaitu
resistor yang mempunyai nilai hambatan yang bisa berubah-ubah.
Resistor
Non Linier yaitu
resistor yang disebabkan oleh pengaruh / faktor dari lingkungan seperti cahaya
atau suhu akan membuat nilai hambatannya menjadi tidak linier.
Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
3.
Nilai Warna Gelang
Resistansi
dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang
toleransi berwarna coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang
toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan
lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke
dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari
resistor tersebut. Kalau anda telah bisa menentukan mana gelang yang pertama
selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya.
Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya.
Spesifikasi
lain yang perlu diperhatikan dalam memilih komponen elektronika resitor
pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena
resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya
berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa
menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.
Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya 100W5W.
A.
PENGERTIAN RESISTOR
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk
menahan arus
listrik dengan memproduksi tegangan listrik di
antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan
arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
Resistor
digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen
yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon
dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas
tinggi sepertinikel-kromium).
Karakteristik
utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang
dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik
dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu.
Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor
harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak
terbakar.
1.
Satuan
Ohm (simbol: Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik,
diambil dari nama George Simon Ohm.
Satuan yang digunakan prefix :
Satuan yang digunakan prefix :
Mega Ohm = MΩ
2.
Komposisi karbon
Resistor
komposisi karbon terdiri
dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada
kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor
komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung
dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang
sudah jadi dicat dengan kode warna dari harganya.
Unsur
resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran.
Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan
isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an,
tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai
karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan
(resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih),
dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi
lembap, bahang dari solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi yang tak
dapat dikembalikan. Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak
pernah diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih. Resistor ini masih
diproduksi, tetapi relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar antara beberapa
miliohm hingga 22 MOhm.
3.
Film karbon
Selapis
film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin dibuat untuk
membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan
jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat
memberikan resistansi yang lebar. Resistor film karbon memberikan rating daya
antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 °C. Resistansi tersedia antara 1 ohm
hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja pada suhu di antara
-55 °C hingga 155 °C. Ini mempunyai tegangan kerja maksimum 200
hingga 600 v.
4.
Film logam
Unsur
resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus
setebal beberapa mikrometer.
Resistor
foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu
parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari
resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah. Resistor foil ultra
presisi mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka
panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor
0.1μvolt/°C, desah -42dB, koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH,
kapasitansi 0.5pF.
5.
Penandaan resistor
Resistor
aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi.
Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat
ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil
untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau,
walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.
Resistor
awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi
seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu
ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga.
Aturannya adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit
resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan
toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada
ujung lainnya.
6.
Identifikasi empat pita
Identifikasi
empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri
dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita
pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan
faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan
pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita
kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan
sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.
7. Identifikasi
lima pita
Identifikasi
lima pita digunakan pada resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%),
untuk memberikan harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama menunjukkan harga
resistansi, pita keempat adalah pengali, dan yang kelima adalah toleransi.
Resistor lima pita dengan pita keempat berwarna emas atau perak kadang-kadang
diabaikan, biasanya pada resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita keempat
adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien suhu.
Warna
|
Pita pertama
|
Pita kedua
|
Pita ketiga
(pengali) |
Pita keempat
(toleransi) |
Pita kelima
(koefisien suhu) |
Hitam
|
0
|
0
|
× 100
|
||
Cokelat
|
1
|
1
|
×101
|
± 1% (F)
|
100 ppm
|
Merah
|
2
|
2
|
× 102
|
± 2% (G)
|
50 ppm
|
Oranye
|
3
|
3
|
× 103
|
15 ppm
|
|
Kuning
|
4
|
4
|
× 104
|
25 ppm
|
|
Hijau
|
5
|
5
|
× 105
|
± 0.5% (D)
|
|
Biru
|
6
|
6
|
× 106
|
± 0.25% (C)
|
|
Ungu
|
7
|
7
|
× 107
|
± 0.1% (B)
|
|
Abu-abu
|
8
|
8
|
× 108
|
± 0.05% (A)
|
|
Putih
|
9
|
9
|
× 109
|
||
Emas
|
× 10-1
|
± 5% (J)
|
|||
Perak
|
× 10-2
|
± 10% (K)
|
|||
Kosong
|
± 20% (M)
|
8.
Resistor pasang-permukaan
Resistor
nol ohm sering digunakan daripada lompatan kawat sehingga dapat dipasang dengan
mesin pemasang resistor. Resistor pasang-permukaan dicetak dengan harga numerik
dengan kode yang mirip dengan kondensator kecil. Resistor toleransi standar
ditandai dengan kode tiga digit, dua pertama menunjukkan dua angka pertama
resistansi dan angka ketiga menunjukkan pengali (jumlah nol).
Contoh:
"334"
|
= 33 × 10.000 ohm = 330 KOhm
|
"222"
|
= 22 × 100 ohm = 2,2 KOhm
|
"473"
|
= 47 × 1,000 ohm = 47 KOhm
|
"105"
|
= 10 × 100,000 ohm = 1 MOhm
|
Resistansi kurang dari 100 ohm ditulis: 100, 220, 470.
Contoh:
"100"
|
= 10 × 1 ohm = 10 ohm
|
"220"
|
= 22 × 1 ohm = 22 ohm
|
Kadang-kadang harga-harga tersebut ditulis "10"
atau "22" untuk mencegah kebingungan.
Resistansi kurang dari 10 ohm menggunakan 'R' untuk menunjukkan letak titik desimal. Contoh:
Resistansi kurang dari 10 ohm menggunakan 'R' untuk menunjukkan letak titik desimal. Contoh:
"4R7"
|
= 4.7 ohm
|
"0R22"
|
= 0.22 ohm
|
"0R01"
|
= 0.01 ohm
|
Resistor presisi ditandai dengan kode empat digit. Dimana
tiga digit pertama menunjukkan harga resistansi dan digit keempat adalah
pengali. Contoh:
"1001"
|
= 100 × 10 ohm = 1 kohm
|
"4992"
|
= 499 × 100 ohm = 49,9 kohm
|
"1000"
|
= 100 × 1 ohm = 100 ohm
|
"000" dan "0000" kadang-kadang muncul
bebagai harga untuk resistor nol ohm
Resistor pasang-permukaan saat ini biasanya terlalu kecil untuk ditandai.
Resistor pasang-permukaan saat ini biasanya terlalu kecil untuk ditandai.
9.
Penandaan tipe industri
Format:
XX YYYZ
X: kode tipe
Y: nilai resistansi
Z: toleransi
Rating
Daya pada 70 °C
|
|||
Kode
Tipe
|
Rating
Daya (Watt)
|
||
BB
|
⅛
|
RC05
|
RCR05
|
CB
|
¼
|
RC07
|
RCR07
|
EB
|
½
|
RC20
|
RCR20
|
GB
|
1
|
RC32
|
RCR32
|
HB
|
2
|
RC42
|
RCR42
|
GM
|
3
|
-
|
-
|
HM
|
4
|
-
|
-
|
Kode Toleransi
|
||
Toleransi
|
Teknik Industri
|
Teknik MIL
|
±5%
|
5
|
J
|
±20%
|
2
|
M
|
±10%
|
1
|
K
|
±2%
|
-
|
G
|
±1%
|
-
|
F
|
±0.5%
|
-
|
D
|
±0.25%
|
-
|
C
|
±0.1%
|
-
|
B
|
Rentang suhu operasional membedakan
komponen kelas komersil, kelas industri dan kelas militer.
·
Kelas
komersil: 0 °C hingga 70 °C
·
Kelas
industri: −40 °C hingga 85 °C (seringkali −25 °C hingga
85 °C)
·
Kelas
militer: −55 °C hingga 125 °C (seringkali -65 °C hingga
275 °C)
·
Kelas
standar: -5 °C hingga 60 °C
10.
Resistor dengan kode warna
Resistor yang menggunakan kode warna
ada 3 macam, yaitu:
1. Resistor dengan 4 pita warna dengan
1 pita warna untuk toleransi.
2. Resistor dengan 5 pita warna dengan
1 pita warna untuk toleransi
3. Resistor dengan 5 pita warna dengan
1 pita warna untuk toleransi dan 1 pita warna untuk reliabilitas
Sedangkan ukuran resistor bermacam
macam sesuai dengan ukuran daya resistor itu. Dipasaran terdapat beberapa
ukuran daya seperti ditunjukkan pada Gambar 1, Gambar 2 untuk komposisi karbon
dan Gambar 3, Gambar 4 untuk metal film.
Gambar 1. Resistor komposisi
karbon dengan ukuran daya 1/8, 1/4 dan 1/2 watt
Rough
size
|
||
Rating power
(W) |
Thickness
(mm) |
Length
(mm) |
1/8
|
2
|
3
|
1/4
|
2
|
6
|
1/2
|
3
|
9
|
Gambar 2. Ukuran resistor
komposisi karbon dalam milimeter.
Rough
size
|
||
ting power
(W) |
Thickness
(mm) |
Length
(mm) |
1/8
|
2
|
3
|
1/4
|
2
|
6
|
1
|
3.5
|
12
|
2
|
5
|
15
|
Gambar 3. Ukuran resistor metal
film dalam milimeter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar